Air sering disebut sebagai sumber kehidupan. Sebuah ungkapan yang
tidak berlebihan, karena kita ketahui bahwa semua makhluk hidup memiliki
ketergantungan terhadap air. Sebenarnya, apa yang membuat air begitu
spesial? Berikut beberapa sifat air yang penting bagi kehidupan.
Air
mempunyai tiga fase: cair, gas, dan padatan. Dapat dengan mudah
berubah fase dalam dalam rentang temperature yang ada di permukaan
bumi. Siklus air global didasarkan pada tiga fase air tersebut.
Air dalam fasa padat (es) lebih ringan dibandingkan fasa cairnya. Ini
merupakan anomali; secara umum, senyawa lain dalam fasa padatnya
memiliki berat jenis yang lebih besar ketimbang fasa cairnya sehingga
akan tenggelam. Implikasinya: Jika es lebih berat dari air, maka kita
hanya memiliki sedikiit air laut! Air di daerah kutub membeku musiman,
tetapi lapisan es akan meleleh selama musim panas, atau bergeser ke
daerah yang lebih hangat dan meleleh di sana. Jika es lebih berat dari
air, ia akan tenggelam ke bawah laut dan terisolasi dari panas sinar
matahari. Dengan demikian, sebagian besar lautan akan terdiri dari
lapisan es di bawah, hanya beberapa meter dari permukaan saja yang
merupakan lapisan air saat musim panas. Selanjutnya hal ini akan akan
sangat membatasi penguapan dan pembentukan awan, yang merupakan sumber
air tawar di daratan.
Air dapat melarutkan garam dan gas tetapi dapat dengan mudah terpisah
sebagai uap murni. Sinar matahari menguapkan air dari laut, tetapi
garam tetap berada di laut. Hasilnya: uap air (awan) digerakkan angin
menuju daratan, lalu mengembun menjadi hujan, yang merupakan sumber air
tawar di daratan, lalu kembali lagi ke laut.
Air mudah melarutkan CO2 dan menjadi larutan asam yang efektif.
Selain atmosfer, sumber CO2 juga terdapat pada zona akar dalam tanah.
Semua batuan akan mengalami interaksi dengan air yang asam ini dan akan
tererosi dan diangkut menuju laut.
Air yang mempunyai viskositas yang rendah dan tidak lengket.
Akibatnya: (1) Dapat mengalir sebagai air permukaan air secara efisien.
(2) Dapat menembus (infiltrasi) ke dalam tanah. (3) Mengalir melalui
batuan permeabel.
Air memiliki berat cukup untuk dapat dipindahkan oleh gaya gravitasi.
Akibatnya: memungkinkan adanya aliran airtanah dan runoff air
permukaan.
Air memiliki berat jenis yang tepat. Hasilnya: uap air tidak keluar dari Bumi.
Air dan uap air tembus pandang. Akibatnya: sinar matahari dapat masuk
melalui udara dan melalui puluhan meter kedalaman laut dan danau,
sebagai energi persyaratan kehidupan.
Air termasuk gas rumah kaca. Akibatnya: air memelihara keseimbangan temperatur di Bumi.