hutan gundul
Salah satu contoh di tingkat kabupaten adalah peningkatan banjir di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Data rangking bencana banjir Tahun 2000 dan Tahun 2001 menunjukkan bahwa Kudus menempati rangking 2 setelah Cilacap (Pemerintah Provinsi Jateng, 2005) namun data bencana banjir Tahun 2003 menunjukkan Kudus menjadi rangking 1 (Pemerintah Provinsi Jateng, 2005: Kodoatie, 2008). Hal ini disebabkan mulai tahun 1998 sampai tahun 2000 telah terjadi pencurian pohon yang semula sebelum tahun 1998 di bawah 100.000 pohon meningkat menjadi lebih dari 1 juta pohon di Gunung Muria yang merupakan daerah hulu DAS Juwana yang melewati Kabupaten Kudus
mengindikasikan secara jelas perubahan bencana akibat pencurian kayu yang menyebahkan DAS jadi gundul dan a1iran permukaan (run-off) meningkat
Persoalan di bantaran sungai juga merupakan persoalan serius yang harus dipecahkan. Penentuan garis sempadan sungai harus dimplementasikan dengan benar, Hal ini sulit dilakukan karena di bantaran sungai sudah terlanjur dibangun berbagai infrastruktur seperti rumah, toko (ruko), pasar dll. Di sini persoalan terjadi karena kepentingan teknis (rekayasa) dan aspek berbenturan dengan aspek sosial dan ekonomi.
Secara sederhana solusi dari persoalan tersebut adalah bagatmana konservasi sumber daya air dapat terus dilakukan bersamaan dengan mengoptimalkan pendayagunaan air dan pengendalian daya rusak air dengan prinsip minimum demand dan minimum pollution. Seperti halnya di instream, persoalan terjadi karena kepentingan teknis (rekayasa) dan aspek lingkungan berbenturan dengan aspek sosial dan ekonomi.
Sosial: pembuangan sampah, pemakaian air berlebihan, kebutuhan tempat tinggal meningkat karena peningkatan penduduk terjadi alih fungsi lahan dan pengurangan ruang terbuka hijau.
Ekonomi: peningkatan ruang terbangun (atau pengurangan ruang terbuka hijau) karena kepentingan ekonomi diantaranya alih fungsi lahan resapan air menjadi daerah permukiman atau industri, illegal logging.
sumber: http://www.mafiosodeciviliano.com
Salah satu contoh di tingkat kabupaten adalah peningkatan banjir di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Data rangking bencana banjir Tahun 2000 dan Tahun 2001 menunjukkan bahwa Kudus menempati rangking 2 setelah Cilacap (Pemerintah Provinsi Jateng, 2005) namun data bencana banjir Tahun 2003 menunjukkan Kudus menjadi rangking 1 (Pemerintah Provinsi Jateng, 2005: Kodoatie, 2008). Hal ini disebabkan mulai tahun 1998 sampai tahun 2000 telah terjadi pencurian pohon yang semula sebelum tahun 1998 di bawah 100.000 pohon meningkat menjadi lebih dari 1 juta pohon di Gunung Muria yang merupakan daerah hulu DAS Juwana yang melewati Kabupaten Kudus
mengindikasikan secara jelas perubahan bencana akibat pencurian kayu yang menyebahkan DAS jadi gundul dan a1iran permukaan (run-off) meningkat
Persoalan di bantaran sungai juga merupakan persoalan serius yang harus dipecahkan. Penentuan garis sempadan sungai harus dimplementasikan dengan benar, Hal ini sulit dilakukan karena di bantaran sungai sudah terlanjur dibangun berbagai infrastruktur seperti rumah, toko (ruko), pasar dll. Di sini persoalan terjadi karena kepentingan teknis (rekayasa) dan aspek berbenturan dengan aspek sosial dan ekonomi.
Secara sederhana solusi dari persoalan tersebut adalah bagatmana konservasi sumber daya air dapat terus dilakukan bersamaan dengan mengoptimalkan pendayagunaan air dan pengendalian daya rusak air dengan prinsip minimum demand dan minimum pollution. Seperti halnya di instream, persoalan terjadi karena kepentingan teknis (rekayasa) dan aspek lingkungan berbenturan dengan aspek sosial dan ekonomi.
Sosial: pembuangan sampah, pemakaian air berlebihan, kebutuhan tempat tinggal meningkat karena peningkatan penduduk terjadi alih fungsi lahan dan pengurangan ruang terbuka hijau.
Ekonomi: peningkatan ruang terbangun (atau pengurangan ruang terbuka hijau) karena kepentingan ekonomi diantaranya alih fungsi lahan resapan air menjadi daerah permukiman atau industri, illegal logging.
sumber: http://www.mafiosodeciviliano.com