Pratinjau

5 Nov 2012

3 Nov 2012

peralatan indoboor

alat-alat yang digunakan oleh Indoboor
Gambar disamping adalah gambar dari mata bor. mata bor inilah yang berada di titik paling ujung pipa pengeboran yang mampu menghancurkan batu sehingga lapisan air yang berada di bawah lapisan batu bisa diperoleh yang memiliki kualitas air yang baik. selain mata bor tersebut pekerjaan di bidang pengeboran sering menggunakan mata bor berupa intan yang sering digunakan dalam pengeboran minyak. unsur unsur yang membentuk intan merupakan yang terkuat sehingga sanggat cocok dalam bidang pengeboran minyak.


Gambar di samping di sebut Gear box. alat ini yang digunakan sebagai tumpuan untuk memberikan tenaga serta dorongan dalam pengeboran, memutar pipa(driling),mengangkat pipa, dan sirkulasi air.
diperlukan perhitungan yang tepat tentang tenaga yang diperlukan saat memutar pipa karena jika kurang tenaga maka tidak dapat menghancurkan batu, jika terlalu besar maka dapat berdampak pada dinamo yang cepat panas dan terbakar.




Pipa besi yang digunakan sepanjang 3,10m berdiameter 2 inci, harus memiliki ketebalan yang cukup sehingga pada saat melakukan pengeboran dan terkena batu dia tidak patah ataupun bengkok. 









box kontrol digunakan untuk menaikan, menurunkan, memutar gearbox pada saat melakukan pengeboran. dilakukan oleh operator mesin yang daya listriknya diperoleh dari diesel.
secara garis besar, teknik pengeboran ini menyerupai teknik yang digunakan dalam pengeboran minyak.namun dengan skala yang lebih kecil dan proposional.

2 Nov 2012

INDOBOOR

Indoboor adalah usaha jasa pengeboran air tanah dalam (kedalaman 60m-lebih). dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan air bersih, penggalian air tanah tidak cukup hanya sebatas lapisan air tanah atas. karena kualitas air tanah pada lapisan tanah atas pada umumnya kuning, berbau, dan sangat tidak layak untuk konsumsi.
saat ini PDAM belum mampu memenihi kebutuhan air msyarakat sepenuhnya, selain kualitas air yang semakin menurun, tingkat pencurian air yang semakin tinggi, jangkauan distribusi yang tidak merata dan lain-lain.
kualitas air yang buruk dapat berdampak buruk pada masyarakat. semisal penyakit yang menyerang, konflik sosial, kemiskinan,serta berbagai masalah baik jangka pendek maupun jangka panjang.

pengeboran air tanah dalam merupakan solusi kebutuhan air bersih. lapisan air tanah dalam cendrung memiliki kualitas air yang baik dibandingkan dengan lapisan air tanah atas maupun lapisaan permukaan(sungai, situ, danau, dan sebagainya) yang telah tercermar oleh limbah rmah tangga dan lain-lain.
penggunaan air secara bijaksana serta kepedulian masyarakat merupakan kunci utama demi keberlangsungan air.









untuk memperoleh informasi tentang berbagai keluhan tentang permasalahan air, bertukar pikiran, memberikan info dan solusi, serta apapun juga yang berhubungan dengan air dapat mengirimkan emailnya ke :parlindezink@gmail.com. atau langsung menghubungi tlp kami.

Mengwujudkan kedaulatan air


Krisis air ini dipicu oleh konsekuensi logis tingkah laku manusia yang merusak alam. Pemerintah sudah membuat UU Kawasan Lindung, namun pada pelaksanaannya banyak kawasan lindung diubah menjadi kawasan wisata dan pemukiman padat.

Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) mendesak pemerintah untuk mewujudkan kedaulatan air dalam peringatan hari Air Sedunia yang jatuh hari ini, Kamis (22/3).  Direktur Eksekutif WALHI Yogyakarta, Suparlan, menjelaskan air adalah elemen vital dalam kehidupan manusia dan sudah ditetapkan dalam UUD 1945 sebagai hajat hidup orang banyak. Ironisnya, di Indonesia justru timbul masalah menyangkut air. 


"Krisis air di beberapa daerah di Indonesia sudah sangat mengerikan khususnya di wilayah perkotaan. Bahkan di Yogyakarta sendiri, 75 persen air sudah terserang bakteriE-Coli yang membahayakan manusia," kata Suparlan di Yogyakarta, Kamis (22/3)


Suparlan menjelaskan, krisis air ini dipicu oleh konsekuensi logis tingkah laku manusia yang merusak alam. Pemerintah sudah membuat UU Kawasan Lindung, namun pada pelaksanaannya banyak kawasan lindung diubah menjadi kawasan wisata dan pemukiman padat. Pembabatan hutan pun marak terjadi di Indonesia sejak tahun 1998. Gunung-gunung banyak digunduli sehinga air hujan yang mengalir justru menjadi banjir dan tidak diserap. "Akibatnya, masyarakat banyak yang menuntut hak balik atas hutan dengan mengatasnamakan kemiskinan,"tambahnya. 


Kedaulatan air juga tak semata-mata dipicu oleh krisis air, melainkan juga peran swasta di Indonesia sangat tinggi. Bahkan pemerintah pun mengakomodasi swasta dalam undang-undang terkait hak guna dan usaha. Ia mencontohkan, di Indonesia, banyak terjadi fenomena pembatasan akses air dari beberapa daerah sumber air yang dikelola dan dikuasai oleh pihak swasta. Usaha pembatasan dengan dalih untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, justru malah menguntungkan swasta. 


Untuk mendukung kedaulatan air, perlunya adanya peran negara dalam membuat kebijakan dan strategi aksi. Ada tiga hal penting terkait kedaulatan air, yakni ketersediaan, akses, dan distribusi. Ketersediaan yaitu melindungsi sumber produksi air dan memberikan sistem kelola pada rakyat. Akses berarti berkeadilan untuk semua level rakyat Indonesia atas hak atas air bersih. Sedangkan distribusi mengacu pada  bagaimana keadilan dalam proses distribusi kepada rakyat benar-benar diimplementasikan secara transparan dan berkelanjutan. 


Sementara itu, puluhan mahasiswa dari Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian UGM, menggelar aksi simpatik peringatan hari air sedunia di bundaran UGM, Kamis (22/3). Aksi ini mengajak masyarakat untuk turut serta menyelamatkan dan memelihara air untuk kelangsungan bumi.
Koordinator aksi Roby Pranata mengungkapkan, penetapan hari air sedunia merupakan momentum untuk mengingatkan dan menyadarkan masyarakat akan pentingnya air bagi kehidupan untuk dirawat dan diselamatkan. 


"Masih banyak manusia yang berperilaku buruk terhadap air. Misalnya menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan berbagai macam limbah. Hal ini mengakibatkan fungsi dasar air sebagai sumber kehidupan menjadi terganggu dan rusak," ujarnya.
Sumber:http://nationalgeographic.co.id

Pada 2050, Dua Pertiga Penduduk Dunia Kekurangan Air


Krisis air yang meningkat sebagai dampak kekeringan telah terjadi di abad 21 dan diperkirakan akan semakin parah dalam beberapa tahun ke depan. Diperkirakan akan terdapat dua pertiga penduduk dunia yang kekurangan air pada tahun 2050.
Secara global, sekarang ini satu dari empat orang di dunia kekurangan air minum, dan satu dari tiga orang tidak dapat sanitasi layak. Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, Jumat (31/8) lalu, Indonesia juga termasuk mengalami krisis air.
"Defisit air terjadi selama tujuh bulan pada musim kemarau. Surplus air berlangsung lima bulan saat penghujan. Diproyeksikan tahun 2020 potensi air yang ada hanya 35 persen yang layak dikelola," kata Sutopo.
Angka tersebut jauh dari standar minimum dunia 1.100 m3/kapita/tahun. Sejak tahun 2003, terdapat 77 persen kabupaten/kota di Jawa yang memiliki defisit air selama 1-8 bulan dalam setahun.
"Jadi bukan hal aneh jika saat ini di Indonesia terjadi dampak kekeringan, khususnya di Jawa. Distribusi air, hujan buatan, pemboran sumur adalah solusi singkat yang belum mengatasi masalah ini tuntas," ungkapnya.
Untuk itu, tutur Sutopo, diperlukan upaya penyediaan air besar-besaran. Misalnya dengan pembangunan waduk, bendung, embung, dan pengelolaan DAS dinilai dapat mengatasi masalah kekurangan air ini.
Ia pun mendorong partisipasi masyarakat melalui ekonomi kerakyatan, demi peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat secara langsung. "Pembangunan waduk kecil di sungai-sungai perlu di banyak tempat. Upaya ini bisa mengatasi kekeringan yang rutin tiap tahun, jika tidak maka kekeringan berkelanjutan yang ada."

Perubahan Struktur Air Ancam Kelangsungan Hidup Manusia


Perubahan kadar kalsium pada air mempengaruhi hidup Daphnia, plankton kecil namun sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia.

Howard Riessen, profesor biologi dari State University of New York, Amerika Serikat dan timnya melakukan penelitian terhadap perubahan struktur zat kimia yang terjadi di air, di sebuah danau Kanada. Mereka mempelajari pengaruhnya terhadap mekanisme pertahanan diri sebuah spesies mikro organisme plankton.
Secara spesifik, mereka mengamati bagaimana konsentrasi kalsium yang lebih rendah berpengaruh terhadap perkembangan eksoskeleton Daphnia (salah satu spesies plankton kutu air). Rendahnya level kalsium ini disebabkan oleh hilangnya asupan kalsium ke air danau dari tanah hutan-hutan di sekitarnya. Ini sebagai konsekuensi atas hujan asam yang turun selama beberapa dekade terakhir dan siklus penebangan serta penanaman hutan.
Hasilnya, terungkap bahwa perubahan tersebut telah membuat mikro organisme yang hidup di danau tersebut menjadi sangat ringkih terhadap predatornya. Menjurus ke ancaman lingkungan yang sangat serius di masa depan.
“Pada level kalsium yang rendah, organisme tersebut tumbuh lebih lambat dan tidak bisa mengembangkan sistem pertahanan diri,” kata Riessen. “Tanpa pertahanan yang memadai, mereka dapat dengan mudah disantap oleh para predator,” ucap Riessen dalam laporannya yang dipublikasikan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.
Riessen menyebutkan, kalsium merupakan elemen penting bagi Daphnia dan spesies hewan berkulit keras lainnya. “Daphnia menumbuhkan eksoskeleton, termasuk tulang-tulang pertahanan menggunakan kalsium untuk melindungi mereka dari predator. Jika level kalsium di air rendah, eksoskeleton milik Daphnia menjadi lebih lunak, kecil dan hanya memiliki sedikit tulang pelindung. Ini membuat mereka menjadi santapan mudah bagi predator mereka,” ucap Riessen.


Lalu, apa pentingnya spesies ini?
Menurut Norman Yan, peneliti Fellow of the Royal Society of Canada, plankton kecil ini merupakan hewan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. “Tanpa plankton, manusia akan kelaparan, bahkan mati. Sebagian besar dari fotosintesis dunia, yang merupakan basis dari seluruh makanan kita, datang dari plankton. Separuh oksigen yang kita hirup merupakan produk dari fotosintesis phytoplankton,” ucap Yan.
Fenomena berkurangnya level kalsium di air juga terjadi dalam skala yang lebih besar di samudera yang ada di seluruh dunia. “Peningkatan zat beracun di air laut merupakan masalah pelik yang dihadapi oleh kehidupan laut, yang merupakan efek samping dari emisi karbon global, yang jarang diperhatikan. Apalagi plankton laut juga menghadapi ancaman yang lebih besar dari predator mereka,” sebut Yan.


“Orang-orang hanya memperhatikan bahwa perubahan zat kimia di air menyebabkan kematian banyak ikan. Padahal, perubahan ini jauh lebih dari sekadar itu,” kata Yan. “Daphnia memang tidak populer, tetapi mereka adalah makanan para ikan dan juga berperan untuk menjaga perairan tetap bersih. Perubahan rasio jumlah Daphnia dan predatornya akan menandai perubahan dahsyat pada perairan,” ucapnya.

1 Nov 2012

Air Laut Potensial Atasi Krisis Air Minum


Kemarau panjang yang melanda Indonesia belakangan ini sudah mulai memunculkan krisis air minum di berbagai daerah termasuk Jakarta.
Krisis air minum ini diperkirakan akan memburuk di masa mendatang mengingat jumlah penduduk yang terus meningkat sementara cadangan air minum dalam lapisan tanah (aquifer) mengalami penurunan.
Penurunan cadangan air minum dalam lapisan aquifer terjadi karena meningkatnya eksploitasi terhadap sumber mata air aquifer tersebut sementara pengisian kembali air tawar ke dalam lapisan aquifer menurun karena meningkatnya pembabatan hutan.
Juga konversi lahan produktif menjadi pemukiman dan industri, serta kondisi cuaca yang tidak menentu (kemarau yang berkepanjangan), pencemaran lingkungan, dan pemanasan global.
Secara umum tubuh manusia terdiri dari air sebesar 60-80 persen sehingga kualitas hidup manusia sangat tergantung terhadap kualitas air minum yang dikonsumsinya.
Krisis air minum yang terjadi saat ini membuat kita semakin ketakutan akan masa depan kita khususnya krisis air minum ini diduga akan semakin memburuk di masa mendatang apabila tidak diambil langkah-langkah yang tepat mulai sekarang.
Langkah-langkah ini harus dipikirkan secara bersama-sama oleh para peneliti dan pemerintah.
Sumberdaya air minum dari lapisan aquifer merupakan sumberdaya alam yang terbatas sehingga dalam suatu waktu sumberdaya ini dapat habis.
Sumberdaya air minum dari badan air sungai juga merupakan sumberdaya alam yang terbatas mengingat debit air sungai sangat dipengaruhi oleh curah hujan, kondisi lahan di sekitarnya, dan tingkat pencemaran dari sekitarnya.
Air laut merupakan sumberdaya air minum yang tidak terbatas khususnya Indonesia memiliki air laut sebesar 70 persen dari luas wilayahnya.
Dengan demikian untuk mengatasi krisis air minum sekarang dan di masa mendatang, pemanfaatan air laut menjadi air minum merupakan potensi yang harus dieksplor dan dieksploitasi.
Potensi air laut
Konversi air laut menjadi air minum dilakukan melalui proses desalinasi yaitu proses pemisahan air tawar dan kandungan garam yang terdapat di dalam air laut melalui proses pemanasan. Saat pemanasan terhadap air laut dilakukuan maka uap air (air tawar) akan menguap sedangkan larutan yang mengandung garam-garam akan mengendap.
Uap air ini kemudian ditangkap (diendapkan) dengan menggunakan alat tertentu untuk mengumpulkan air tawar.
Air tawar hasil desalinasi ini kemudian diproses menjadi air minum. Secara umum semua air laut dapat dikonversi menjadi air tawar (air minum) melalui proses desalinasi namun air laut dekat pantai rentan dengan pencemaran dari daratan sehingga konversi air laut pantai menjadi air minum menjadi kurang efektif dan efisien.
Air Laut Dalam (ALD) disebut sebagai Deep Sea Water (DSW) ataupun Deep Ocean Water (DOW) adalah air laut yang diambil dari kedalaman 350 m atau lebih.
Air Laut Dalam ini memiliki karakter yang unik seperti suhu yang rendah sekitar 10 derajat Celcius, air tergolong stabil dan matang karena terbentuk dalam ribuan tahun lamanya, relative bebas dari virus dan bakteri, dan memiliki kandungan mineral yang tinggi. Karakter air laut dalam yang unik inilah yang membuat potensi pemanfaatannya menjadi sangat potensial.
Hasil penelitian yang dilakukan Kyowa Concrete Industry Co. Ltd. (KCI) di beberapa lokasi perairan Indonesia menunjukkan nilai kandungan mineral seperti Kalsium, Magnesium, Kalium dan Natrium yang tinggi dan nutrient seperti yang cukup tinggi serta kandungan metal yang cukup rendah.
Dengan demikian dalam proses konversi air laut dalam menjadi air minum tidka perlu melakukan injeksi mineral dan nutrient untuk memenuhi persyaratan air minum yang ditentukan.
Di samping itu mineral dan nutrien yang terkandung dalam air laut dalam bersifat alami sehingga sangat sehat untuk dikonsumsi.
Berdasarkan hasil penelitian KCI (2009), Kanno et al. (2005), dan DKP (2005) beberapa lokasi perairan Indonesia sangat baik sebagai sumber air mineral laut dalam seperti perairan sekitar Nusa Penida, Selat Lombok, perairan sekitar pulau Biak, perairan di sekitar Pelabuhan Ratu, Gondol (bagian utara pulau Bali), Ujung Pandang, Bima-Dompu, dan Kupang.
Hasil olahan
Pada proses pemanfaatan air laut dalam menjadi air minum melalui proses desalinasi dihasilkan produk sampingan seperti garam berkualitas tinggi, air-laut dalam untuk industri kosmetika, industri makanan dan minuman, industri budidaya pertanian (sayur-sayuran, tomat, dan lain-lain).
Serta industri budidaya perikanan (ikan-ikan di perairan suhu dingin, oyster, lobster, dan lain-lain), industri kesehatan (thalassopia, spa, dan lain-lain), industri obat-obatan, dan sebagai pendingin ruangan atau air condition mengingat suhu air laut dalam yang relatif rendah.
Untuk pendingin ruangan (air condition), air laut dalam dialirkan langsung ke konstruksi pipa yang melekat di dinding ruangan gedung-gedung. Pendingin ruangan dengan air laut-dalam ini telah digunakan di Taiwan dan Korea Selatan.
Selain untuk air minum, air mineral laut dalam juga bermanfaat untuk kesehatan. Berdasarkan beberapa laporan di Jepang, manfaat dari air laut dalam untuk kesehatan tubuh manusia seperti
pertama air laut-dalam efektif untuk pemulihan atopic dermatitis dengan validitas sekitar 60 persen. Hal ini dilaporkan sejumlah dokter anak di Jepang.
Kedua kecenderungan menurunnya jumlah kolesterol dalam tubuh manusia ditunjukkan dalam percobaan air laut-dalam oleh National Food Research Institute, Japan.
Ketiga makanan yang difermentasi berkualitas baik dengan menggunakan air laut-dalam di Jepang. Aktivitas gandum dan ragi meningkat dengan penggunaan air laut-dalam pada minuman beralkohol, pasta kacang, dan saus kacang berasal dari magnesium dan kalium.
Keempat Jenis mineral seperti Magnesium dan Kalium yang dikandung air laut-dalam ini mempunyai peranan penting dalam sub-enzyme yang meningkatkan kebutuhan enzim pada beberapa reaksi biologi untuk memelihara kehidupan dalam tubuh manusia.
Kelima karena kandungan mineralnya yang tinggi, air laut-dalam berpotensi digunakan sebagai zat antimikrobial. Air laut-dalam dapat menghambat pertumbuhan jamur berdasarkan hasil uji coba pada 2 spesies dermatophyta, yaitu Trichophyton rubrum dan Trichophyton mentagrophytes.
Proses desalinasi
Desalinasi adalah suatu proses untuk memisahkan air tawar dan kandungan garam dari air laut yang dapat dilakukan melalui metode seperti Thermal Processes or Flash evaporation, Flash Multi-Stage Distillation process, Vapor distillation, Electrodialysis, dan Reverse osmosis. Desalinasi air laut dengan metode Reverse Osmosis adalah metode yang banyak dipakai.
Reverse Osmosis digunakan untuk mereduksi senyawa terlarut dengan salinitas hingga 45.000 ppm TDS (total dissolved solids). Kapasitas mesin reverse osmosis harus mampu secara konsisten mengubah air laut hingga air tawar dan mengubah air tawar itu ke tingkat kemurnian lebih tinggi untuk penggunaan industri pada microelectronics, makanan dan minuman, power, dan fasilitas farmasi.
Teknologi harus juga efektif memisahkan bakteri, patogen dan kontaminan organik.
Teknologi pemisahan Reverse Osmosis juga digunakan untuk memisahkan larutan-larutan tidak murni dari air melalui penggunaan suatu membran semi-permeable.
Proses Reverse Osmosis adalah kebalikan aliran melalui suatu membran dari salinitas tinggi atau konsentrasi larutan ke kemurnian tinggi, atau aliran yang menembus pada sisi berlawanan dari membran. Tekanan digunakan sebagai kekuatan pendorong untuk pemisahan.
Tekanan yang diaplikasikan harus lebih tinggi dari tekanan osmosis dari larutan kontaminan untuk mampu mengalirkannya melewati membran.
Secara umum, biaya yang dikeluarkan untuk industri air mineral dari air laut dalam ini masih reatif tinggi.
Namun dengan kemajuan teknologi dan ketersediaan air laut dalam yang melimpah, maka dimungkin biaya produksi untuk industri ini bukan tidak mungkin menjadi lebih murah dibandingkan dengan biaya produksi air mineral dari sumber air sungai maupun sumber air aquifer.
Khusus untuk industri air mineral dari air laut dalam, hal yang paling krusial adalah penyediaan air laut dalam itu sendiri.
Umumnya pengambilan air laut dalam dapat dilakukan dengan dua jenis cara, yaitu pertama Sistem tetap (fixed system) disebut juga pipeline installation system, dengan menggunakan instalasi pipa yang berhubungan langsung dari lokasi penampungan air laut-dalam ke kedalaman perairan 350 meter atau lebih.
Air laut yang disedot (water intake) dari kedalaman 350 meter tersebut dialirkan melalui pipa hingga ke penampungan air laut-dalam di daratan.
Sistem tetap diaplikasikan untuk penyedotan air laut-dalam dengan kapasitas skala menengah dengan jumlah volume air laut-dalam yang disedot mulai sekitar 100 ton/hari hingga 1000 ton/hari, dan skala besar mulai sekitar 1000 ton/hari hingga belasan ribu ton/hari, bahkan lebih.
Kedua sistem bergerak (mooring system) dengan menggunakan kapal yang mengakomodasi seluruh perangkat pengambilan air laut-dalam.
Kapal berada dalam keadaan mooring di laut dan operasi penyedotan air dilakukan dari kapal dengan menggunakan pipa sepanjang kedalaman laut yaitu sekitar 350 meter atau lebih.
Air laut yang disedot ditampung di kapal dan selanjutnya diangkut ke arah daratan atau pabrik untuk proses pengolahan lanjutan dari air laut-dalam tersebut.
Penyedotan air dapat juga dilakukan melalui kapal dan anjungan terapung (floating rig) di laut dan pengangkutan air ke darat selanjutnya dilakukan dengan kapal tersebut.
Sistem bergerak diaplikasikan untuk penyedotan air laut-dalam dengan kapasitas skala kecil, mulai dari skala laboratorium dengan kapasitas sedot 1 – 5 ton/hari hingga skala kecil sampai sekitar 10 ton/hari.
Untuk kapasitas produksi sebagai output dalam skala kecil, diperlukan kapal berukuran 60-100 GT. Kapal terbuat dari bahan kayu dengan konstruksi kuat dan layak laut.
Kelengkapan kapal terdiri dari peralatan penyedotan air (pompa penyedot air, water intake pump, selang penyedot air, kawat baja dan tali-tali penyokong, winch dan mesinnya), peralatan navigasi (Echosounder, GPS, Radar, Radio), peralatan keselamatan (perahu, pelampung, penanda sinyal), dan tangki-tangki penyimpanan air laut-dalam.
Berdasarkan pengalaman, biaya investasi untuk industri air mineral (air minum) dari air laut dalam pada pabrik skala kecil dan sistem bergerak pada tahap awal membutuhkan dana sekitar Rp15.000.000.000.
Pabrik skala kecil ini dapat memproduksi air mineral sekitar 6000 botol per hari dengan volume 500 mL/botol.
Salah satu contoh pabrik air mineral laut dalam yang sudah operasional di Indonesia adalah pabrik air-mineral laut dalam yang dibangun perusahan P.T. Omega Tirta Kyowa di Bali dengan nama produk “OCEANIC”.
Saat ini produk dalam botol kemasan 500 mL dengan kandungan mineral seperti Calcium 0,6 mg/L, Magnesium 1,6 mg/L, Sodium 50 mg/L, Potassium 5,4 mg/L, pH 7,8 pada temperatur 20?C telah mulai di pasarkan di Bali, dan Jakarta dengan harga Rp. 8000/botol, serta diekspor ke Jepang dan negara lain.
Biaya produksi industri air mineral dari air laut masih tergolong mahal saat ini namun dengan keterbatasan air tawar dari badan air sungai dan badan air tanah aquifer serta pencemaran yang semakin meningkat, ketidak menentuan iklim, serta pemanasan global maka industri air mineral (air minum) dari air laut dalam di masa mendatang memiliki potensi yang sangat besar dan dengan kemajuan teknologi maka biaya produksi industri air mineral (air minum) dari air laut dalam ini akan menjadi lebih murah dan efektif.

Pompa Air tenaga Angin


Pompa Air Tenaga Angin Energi Gratis (EGRA), Kincir Angin EGRA (EGRA Windmill). Menyikapi harga BBM yang sangat mahal dan akan semakin mahal sehingga memusingkan pemerintah dalam menyusun angaran APBN. Bumi energi memperkenalkan pompa air dengan tenaga angin yang tidak memerlukan BBM alias gratis. Kincir angin ini diberi nama EGRA yang merupakan singkatan dari Energi Gratis.

Sistem kerja pompa air tenaga angin ini cukup sederhana yaitu merubah energi kinetik angin menjadi energi mekanik yang digunakan untuk menggerakkan pompa torak untuk memompa air. Energi angin yang di butuhkan untuk dapat beroperasi secara optimal minimal 10 km/jam dan maksimal 50 km/jam.
Kincir angin Egra pertama kali dioperasikan di kebun mangga Indramayu dan telah banyakberjasa memompa air tanpa BBM. Dari pengalaman selama ini debit air yang diperoleh di Indramayu sekitar 40m3 per hari di musim kemarau dan 24 m3 di musim hujan,tanpa harus membeli solar atau membayar listrik.

Selain tanpa BBM pompa air tenaga angin ini juga ramah lingkungan dan teknologinya pun tidak terlalu rumit. Rotor pompa ini terbuat dari alumanium dengan diameter 3 meter. Pompa air tenaga angin ini mampu memompa air 3 liter/ langkah dengan daya hisap 15 meter.

Sumber:Litha,sblog

Teknologi deteksi air untuk mengatasi masalah kekeringan


Sejumlah daerah di Indonesia kini tengah dilanda kekeringan. Teknologi tertentu dapat membantu mengantisipasi bencana kekeringan. Dengan pengelolaan air tanah yang tepar, daerah bisa memetakan sumber-sumber potensi air tanah. Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) dapat melacak potensi air tanah dengan deteksi nuklir. Teknik isotop adalah salah satu teknik yang dapat digunakan untuk mempelajari potensi suatu air tanah.

Air tanah adalah salah satu sumber air bersih yang tersedia. Cakupan sebaran air tanah atau akifer yang cukup luas dan sifatnya yang relatif lebih sulit terkontaminasi oleh polutan permukaan, membuat sumber air tanah menjadi sumber air yang penting dan strategis. Disamping itu, air tanah juga berfungsi sebagai media penopang beban permukaan.

Pemanfaatan air tanah harus melalui suatu menejemen terpadu untuk menjamin pemakaian berkesinambungan. Pengetahuan tentang potensi air tanah adalah sangat penting sebelum eksploitasi dilakukan.

Teknik isotop dapat digunakan untuk menentukan hubungan air tanah dengan air permukaan sekitarnya atau hubungan antara beberapa akifer air tanah.

“Dengan teknik isotop kita bisa mengetahui potensi air tanah sebagai sumber air bersih. Disana kita bisa melihat apakah ekstraksi air tanah yang dilakukan sudah melampaui input yang bisa masuk ke dalam sistem air tanah tersebut. Kalau itu terjadi akan terjadi pengosongan akifer yang pada akhirnya mengakitbakan kekeringan. Teknik ini mengungkap potensi air tanah sehingga bisa membantu eksplorasi,” jelas Paston Sidahuruk, Peneliti PATIR Batan.

Paston mengatakan tidak ada batasan berapa kedalaman yang dapat diukur dengan teknologi ini. Selama air bisa diambil maka penelitian dapat dilakukan. Analisis air sendiri dilakukan di laboratorium, dilapangan hanya mengambil sampel air tersebut.

Isotop ini bisa menceritakan di ketinggian berapa air tanah masuk sehingga kita bisa mempredisksi daerah imbuhnya. Dengan prediksi ini maka kita bisa menjaga kelestarian daerah tersebut, dan memprediksi berapa jumlah air yang masuk ke dalam akifer. Selain itu dengan tritium yang juga dihasilkan teknik isotop, kita bisa mengungkap umur air tanah tsb.

Teknologi ini sudah pernah dilakukan untuk meneliti air tanah di Jakarta, Pasruan, Sumatera Utara, Gunung Salak dan tempat lainnya. Kalau kondisi air tanah kering bisa dianalisis apa yang terjadi disana. Misalnya apakah terjadi karena eksploitasi sudah dikembangkan terlalu jauh sehingga tidak ada jalan untuk akuifer masuk ke daerah tersebut.

“Kita sudah memberikan rekomendasi kepada pemerintah daerah teknologi apa yamg kita lakukan. Untuk tindak lanjutnya kita tidak bisa terlalu ikut campur. Tapi sosialisasi terus kita lakukan,” ujar Paston dalam siaran Iptek Voice, 13 September 2012

Sumber:http://ristek.go.id

Memonitor Level Muka Air Tanah


Untuk melestarikan ketersediaan air tanah, kedua alat hasil penelitian Kenda Research dapat digunakan untuk memonitor dan mendata level muka air tanah ketika dieksplorasi lebih dalam, sehingga dari situ akan ketahuan dan konservasi air tanah dapat dilakukan lebih mudah.

Arikenda Natadikarta dari Kenda Research mengatakan semakin lama kecenderungan permukaan air tanah semakin menurun yang semula posisinya berada di 50 meter kini makin lama makin turun. Artinya, cadangan air didalam tanah semakin sedikit. Dengan kondisi air yang semakin dalam itu, secara langsung bisa mencerminkan cadangan air didalam tanah menipis.

Cycal-3 water level monitoring berfungsi untuk memantau level muka air tanah, dimana kita bisa mengetahui kedalaman air disuatu titik. Dengan menggunakan sensor yang dimasukkan ke dalam sumur, sensor ini akan membaca perubahan level air yang kemudian diterjemahkan ke dalam grafik.

Penurunan muka air berlangsung setiap hari dari mulai jam berapa sampai jam berapa. Itu mencerminkan kebiasaan menyedot air yang dilakukan oleh industri atau masyarakat kapan saja. Jikaini termonitor maka akan dapat diatur, kapan secara bergantian pengguna dapat menyedot air.

“Besarnya penurunan bisa kelihatan dari grafik tersebut. Tiap periode tertentu alat ini akan mengirim secara live data ke server. Selain itu, waktu pembacaan dan pengirimannya pun bisa diatur,” tegas Dedi Marhenda Senior System Architect Kenda Research pada siaran Iptek Voice, 16 Agustus 2012.

Alat ini sudah digunakan di beberapa tempat seperti Bandung, Bogor, Jakarta, Banten, Sulawesi, dan lain-lain. Khusus di Bandung yang sudah memanfaatkan alat ini diantaranya Dinas Pertambangan dan Energi.

Ketika kita sudah mengetahui bagaimana keadaan air tanah, maka tindakan selanjutnya adalah memonitor pengambilan air tanah tersebut. Watermeter Data Logging, menghasilkan data pengambilan jumlah air tanah dari tiap sumur dalam satu hari.

“Dalam UU sudah diatur setiap perusahaan yang mengambil ari tanah itu dibatasi perharinya, per sumur berapa diambil perharinya. Kami membantu pemerintah mengawasi pengambilan air tanah tersebut. Kebanyakan yang menggunakan adalah industri, perhotelan dan instansi besar. Dari pengamatan kami perusahaan itu kan pemakaiannya dibatasi, faktanya dilapangan setelah kami lihat datanya pemakaian mereka jauh dlebih dari itu untuk satu sumur. Kami berharap dengan data-data dari alat kami ini ditindaklanjuti oleh pihak terkait untuk menindak perushaan yang mengambil air berlebih seperti itu,” kata Dedi.

Sumber:http://www.ristek.go.id

Krisis Air Bersih dan Strategi Penanggulanggannya


Air bersih merupakan kebutuhan dasar manusia dan sangat penting bagi kehidupan masyarakat. Beberapa minggu terakhir ini berbagai media masa cetak maupun elektronik sering sekali diberitakan masalah kekeringan di berbagai daerah di Indonesia, baik itu di daerah perkotaan maupun di perdesaan sehingga juga terkait dengan ketersediaan air untuk irigasi.

Dikatakan oleh Tusy A.Adibroto, pakar lingkungan sekaligus Sekretaris Dewan Riset Nasional, secara umum, permasalahan air bersih di Indonesia adalah pertama masalah kuantitas, yang terkait dengan terjadinya banjir pada saat musim hujan dan kekeringan di musim kemarau.

“Pada saat banjir, masyarakat akan kesulitan dalam mendapatkan air bersih yang layak konsumsi khususnya bagi mereka yang menggunakan sumur-sumur gali karena airnya tercemar oleh air banjir,” kata Tusy pada program siaran radio Iptek Voice, 14 September 2011, di Studio Mini Kemenristek.

Kedua, permasalahan kualitas, yaitu karena sungai-sungai yang umumnya dipergunakan sebagai air baku air minum oleh Perusahaan Air Minum / PAM semakin lama semakin menurun kualitasnya akibat pembuangan air limbah baik oleh masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai maupun dampak dari pembuangan air limbah industri yang tidak diolah secara benar.

Kekeringan yang menyebabkan krisis air bersih tidak hanya terjadi di kota-kota besar saja melainkan sudah mencapai pelosok desa seperti yang saat ini banyak di liput di berbagai stasiun televisi. Kekeringan sudah dirasakan oleh masyarakat pelosok desa di Jawa, Sumatra, dan Sulawesi.Strategi untuk mengatasi permasalahan ini salah satunya adalah dengan menabung dan memanen air dari air hujan (rain harvesting).

Masyarakat di perkotaan dihimbau untuk membuat sumur-sumur resapan di setiap rumah sehingga bila musim kering tiba, mereka yang menggunakan sumur tanah dapat mempunyai cadangan air dalam waktu yang lebih lama. Dapat juga dengan menampung air hujan di tangki-tangki penampungan yang dibuat di setiap rumah.

”Sumber air kita ada dari air sungai, air danau dan air bawah tanah. Pertambahan penduduk dan industri mengakibatkan kualitas air menurun akibat pembuangan limbah yang mencemari air. Kebutuhan proses kimia untuk mengolah air bersih semakin meningkat. PAM harus memiliki strategi sendiri agar bisa mengolah meningkatkan kualitas air baku. Pertama, memperbesar instalasi untuk memproses air, menambah bahan kimia untuk menetralisir polutan yang ada di air baku, meningkatkan kualitas sampai standar kualitas air minum (contohnya peran serta masyarakat untuk tidak membuang ari limbah atau sampah tanpa melalui pengolahan ke sungai),” tambah Rudi Nugroho, Peneliti di bidang Teknologi Air Bersih dan Air Limbah Pusat Teknologi Lingkungan BPPT yang juga hadir di Studio Mini.

Rudi menambahkan, untuk masalah penyediaan air bersih untuk daerah-daerah yang tidak terjangkau PAM perlu diupayakan sistem penyediaan air bersih berbasis masyarakat dengan kapasitas kecil yang terbatas untuk kalangan masyarakat tertentu.

”Teknologi pengolahannya disesuaikan dengan air baku yang tersedia, yang mudah dioperasikan, dan tidak kalah penting hendaknya teknologi tersebut merupakan hasil karya dari putra-putra bangsa sehingga sebagian besar menggunakan kandungan lokal, yang berdampak menjadi murah untuk biaya pengoperasiannya. Pendekatan partisipasi masyarakat,” kata Rudi.

Dalam hal ini, Tusy dan Rudi sepakat, masyarakat harus sadar bahwa badan air harus dipelihara bersama. Permasalahan air bersih merupakan permasalahan bersama yang memerlukan kontribusi dan kerjasama berbagai pihak untuk mengusahakannya.

”Selain itu, kedua harus diubah paradigma lama yang menganggap air merupakan sumberdaya yang tidak terbatas, menjadi air merupakan sumberdaya yang terbatas sehingga kita semua harus lebih berhati-hati dalam memanfaatkannya dan bijak dalam pengelolaan ketersediaannya. Ketiga, sebisa mungkin melakukan kebiasaan penghematan air, ketika air banyak masyarakat diminta menabung air,” kata Tussy.

Sumber:http://www.ristek.go.id

Manusia, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi bag I


Dalam setiap kebudayaan selalu terdapat ilmu pengetahuan atau sains dan teknologi, yang digunakan sebagai acuan untuk menginterpretasikan dan memahami lingkungan beserta isinya, serta digunakan sebagai alat untuk mengeksploitasi, mengolah dan memanfaatkannya untuk pemenuhan kebutuhan-kebutuhan manusia. Sains dan tekhnologi dapat berkembang melalui kreativitas penemuan (discovery), penciptaan (invention), melalui berbagai bentuk inovasi dan rekayasa. Kegunaan nyata IPTEK bagi manusia sangat tergantung dari nilai, moral, norma dan hukum yang mendasarinya. IPTEK tanpa nilai sangat berbahaya dan manusia tanpa IPTEK mencermikan keterbelakangan.

A. IPTEK DAN PERADABAN MANUSIA

Sains dan Teknologi adalah institusi manusiawi; artinya Sains dan Teknologi adalah karya yang dilahirkan manusia. Maka tanpa adanya manusia kedua karya tersebut juga tidak akan ada. Namun ada beda fundamental antara kedua institusi tersebut. Perbedaannya terletak pada sumbernya.

Sains sebagai “body of knowledge” yang kita ketahui saat ini adalah hasil abstraksi manusia dari sumber alami melalui berbagai fenomena yang diamatinya. Kemudian fenomena tersebut direpresentasikan kedalam berbagai model yang membentuk suatu paradigma. Maka kebenaran sains adalah bila dan hanya bila suatu fenomena alami dapat cocok (fit) pada model-model dari suatu paradigma yang berlaku. Bila model dalam suatu paradigma yang dianut tidak lagi dapat merepresentasikan suatu fenomena alami tertentu, maka fenomena tersebut merupakan suatu anomali. Namun anomali tidak dapat terjadi berulang kali. Bila hal demikian ditemui maka paradigma tersebutpun mengalami krisis dan gugur sebagai paradigma yang absah untuk kemudian digantikan oleh model baru yang membentuk paradigma baru pula (Kuhn, 1996). Fenomena alami dan kebenaran yang ada dibaliknya sebenarnya telah beroperasi sejak jauh sebelum manusia ada, misalnya gaya gravitasi dan elektromagnetik, adanya elektron dan neutron didalam atom, proses radioactive decay dan lain sebagainya merupakan kebenaran alami yang telah beroperasi sejak awal sejarah jagad raya ini, jauh sebelum manusia menghuni planet Bumi. Oleh karena itu berbagai kebenaran alami yang terhimpun dalam sains merupakan temuan (discovery) manusia. Namun tanpa manusiapun kebenaran alami tetap beroperasi sebagai sumber dari sains.

Berbeda dari sains, teknologi sepenuhnya bersumber pada manusia itu sendiri. Teknologi diciptakan manusia sebagai instrumen dalam usaha memenuhi kebutuhannya. Teknologi merupakan suatu fenomena sosial. Oleh karena itu tanpa manusia, tanpa masyarakat, teknologipun tiada.

Teknologi diciptakan manusia melalui penerapan (exercise) budidaya akalnya. Manusia harus mendayakan akal pikirannya dalam me-reka teknologi berdasarkan ratio (nalar) dan kemudian membuatnya, me-yasanya, menjadi suatu produk yang kongkrit. Jadi perlu penerapan rekayasa dalam menciptakan teknologi, dan sebaliknya teknologi kemudian akan membantu manusia dalam merekayasa. Inter-relasi dan interaksi antara rekayasa dan teknologi sering sulit dipahami karena seakan terjadi secara obvious atau terjadi sepenuhnya dilatar belakang sehingga luput dari pengamatan. Maka untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas dari peran rekayasa dalam penciptaan teknologi dan sebaliknya, perlu digresi sebentar sampai pada saat asal mula terbentuknya masyarakat manusia.

Sains itu sendiri secara umum didefinisikan sebagai pengetahuan (knowledge) yang didapatkan dengan cara sistematis tentang struktur dan perilaku dari segala fenomena yang ada di jagad raya dan isinya, baik fenomena alam maupun sosial. Sementara itu, teknologi merupakan aplikasi dari sains sebagai respons atas tuntutan manusia akan kehidupan yang lebih baik.

Teknik secara umum diartikan sebagai alat perlengkapan dan metode membuat sesuatu. Teknologi adalah suatu cara untuk teknik memproduksi atau memproses membuat sesuatu yang lebih mengembangkan ketrampilan manusia.

Ada beberapa fase proses teknik yang dialami dalam kehidupan manusia yakni :

a. Fase teknik destruktif. Pada fase ini, untuk memecahkan segala permasalahan dan kebutuhannya, manusia langsung mengambil dari alam, tidak ada usaha untuk mengembalikannya ke alam.

b. Fase teknik konstruktif. Masyarakat pada fase ini telah mampu melakukan penciptaan sehingga menghasilkan kebudayaan baru yang sebelumnya tidak ada di alam. Dengan penciptaan baru ini, sedikit demi sedikit manusia telah menciptakan lingkungan baru yang selalu bermodalkan alam sekitar sehinggamerupakan “ the second nature “ atau alam kedua.

c. Fase modern. Fase ini merupakan puncak perkembangan teknik yang telah dicapai anusia. Teknik modern ini bertitik tolak dari analisa matematis alam, sehingga manusia mampu membangun suatu peradaban baru yaitu peradaban mesin. Cirri peradaban mesin diantaranya adalah kesatuan bahasa internasional sebagai pengantar dan diciptakannya bahasa symbol yang satu , seragam, dan internasional yaitu bahasa “ matematika “.

Tingkatan teknologi berdasarkan penerapannya dapat dibagi sebagai berikut :

§ Teknologi Tinggi ( Hi – tech ). Suatu jenis teknologi mutakhir yang dikembangkan dari hasil penerapan ilmu pengetahuan terbaru. Contoh : computer, laser, bioteknologi, satelit komunikasi dan sebagainya. Cirri – cirri teknologi ini adalah padat modal, didukung rasilitas riset dan pengembangannya, biaya perawatan tinggi, ketrampilan operatornya tinggi dan masyarakat penggunanya ilmiah.

§ Teknologi Madya. Suatu jenis teknologi yang dapat dikembangkan dan didukung masyarakat yang lebih sederahan dan dapat digunakan dengan biaya dan kegunaan yang paling menguntungkan. Ciri teknologi madya adalah tidak memerlukan modal yang terlalu besar dan tidak memerlukan pengetahuan baru, karena telah bersifat rutin. Penerapan teknologi maday ini bersifat setengah padat modal da padat karya, unsur – unsur yang mendukung industrinya biasanya dapat diperoleh di dalam negeri dan keterampilan pekerjanya tidak terlalu tinggi.

§ Teknologi Tepat Guna. Teknologi ini dicirikan dengan skala modal kecil, peralatan yang digunakan sederhana dan pelaksanaannya bersifat padat karya. Biasanya dilakukan di negara – negara berkembang, karena dapat membantu perekonomian pedesaan, mengurangi urbanisasi dan menciptakan tradisi teknologi dari tingkat paling sederhana.

Dengan kemajuan pesat ilmu pengetahuan dan teknologi terutama di bidang teknologi informasi dan teknologi transportasi yang dicapai manusia pada unjung pertengahan kedua abad ke XX, memungkinkan arus informasi menjadi serba cepat: apa dan oleh siapa dari seluruh muka bumi (bahkan sebagian jagat raya) – menembus ke seluruh lapisan masyarakat dengan bebas tanpa membedakan siapa dia si penerima. Tanpa mengenal batas jarak dan waktu, negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor lainnya yang dapat menghambat bertukar pikiran. Berikut ini akan dijelaskan mengenai pengaruh perkembangan IPTEK terhadap beberapa pola kemasyarakatan.

Pengaruh perkembangan IPTEK terhadap pola kemasyarakatan alienasi

Alianasi (keterasingan manusia) adalah suatu kondisi psikologis seorang individu yang dinafasi oleh kesadaran semu (tentang misteri keabadian termasuk Tuhan), keberadaan, dan dirinya sendiri sebagai individu serta komunitas.

Perkembangan IPTEK yang semakin pesat dan cenderung meniru budaya barat bisa jadi menciptakan sebuah alienasi budaya. Orang merasa asing dengan budayanya sendiri. Kaum muda tidak lagi at home dengan kebudayaan yang telah membentuk identitas sosialnya.

Kemajuan-kemajuan memungkinkan banyaknya pilihan (multiple options) dan membuka kesempatan tumbuhnya materialisme dan rasionalisme dengan luar biasa. Tuntutan hidup begitu tinggi. Kemakmuran yang dicapai tidak terkendali, gaya hidup menjadi konsumtif dan hedonistik. Manusia pribadi yang menjadi begitu sibuk untuk mempertahankan hidup menyuburkan sosok individualistik. Kaya dan sukses dari segi materi jadi satu-satunya tujuan hidup. Persaingan demikian ketat, sehingga penghargaan manusia terhadap waktu mencapai titik tertinggi dibandingkan masa sebelumnya. Yang tersisa hanya wajah kehidupan tidak manusiawi dimana bahaya masa depan ialah manusia menjadi robot karena terjadi alienasi diri.

Perkembangan teknologi yang melanda hidup manusia harus dikuasai pemanfaatannya. Jangan sampai perkembangan media menjadikan manusia sebagai objek, menyeret dan memaksanya pada model kehidupan yang menyimpang.

Pengaruh perkembangan IPTEK terhadap pola kemasyarakatan heteronomi

Heteronomi adalah prinsip pembiaran sesuatu selain hukum moral untuk menentukan apa yang mesti dilakukan. Ini mengganti kebebasan dengan sesuatu di luar akal praktis, semisal kesukaan. Tindakan ini sendiri nonmoral (bukan bermoral ataupun immoral) namun bisa immoral jika itu membuat orang tidak melakukan kewajibannya. Contoh heteronomi : Anak merasa bahwa yang benar adalah patuh pada peraturan dan harus menaati kekuasaan.

Dalam masyarakat dengan teknologi maju cukup banyak contoh yang menunjukkan betapa heteronomi bisa mengakibatkan munculnya berbagai perwujudan perilaku menyimpang, bahkan bersifat ekstrem yang bisa berakibat pertentangan antar-lapisan dan antar-golongan dalam masyarakat. Beberapa perilaku menyimpang itu bisa berwujud pelarian untuk menghindar dari pengaruh budaya baru, mungkin berupa pencemoohan sambil memperkenalkan sumber nilai lain sebagai alternatif (misalnya mistik, metafisik).

Kemajuan teknologi yang serba praktis serta budaya asing yang berpengaruh dominan terhadap satuan budaya asli bisa membangkitkan kesan sebagai ‘model’ untuk ditiru. Kecenderungan meniru itu dalam kelanjutannya bisa terpantul melalui berkembangnya gayahidup (ljfestyle) yang dianggap superior dibandingkan dengan gaya hidup lama. Berkembangnya gaya hidup baru itu dapat menimbulkan kondisi sosial yang ditandai oleh heteronomi, yaitu berlakunya herbagai norma acuan penilaku dalam masyarakat yang bersangkutan. Perubahan gayahidup yang ditiru dan budaya asing bisa berkelanjutan dengan timbulnya gejala keterasingan dan kebudayaan sendiri (cultural alienation).

Pengaruh perkembangan IPTEK terhadap pola kemasyarakatan hegemoni

Hegemoni adalah dominasi oleh suatu kelompok terhadap kelompok lainnya dengan atau tanpa ancaman kekerasan, sehingga ide-ide yang didiktekan oleh kelompok dominan terhadap kelompok yang didominasi diterima sebagai sesuatu yang wajar atau common sense. Jika dilihat sebagai strategi, maka konsep hegemoni bukanlah strategi eksklusif milik penguasa. Sebagai contoh, adalah kekuasaan dollar Amerika terhadap ekonomi global. Kebanyakan transaksi internasional dilakukan dengan dollar Amerika.

Hegemoni juga terjadi di dunia satra Indonesia dimana media massa seperti koran sangat membatasi dan hanya memuat karya-karya ataupun tulisan dari pengirim yang dianggap ‘layak’ dimuat dan sesuai dengan panduan kesusastraan Indonesia. Salah satu manfaat teknologi adalah kelahiran sastrawan cyber Indonesia tentu saja tak dapat dilepaskan dari kemunculan internet dalam dunia komunikasi. Revolusi komunikasi yang dilakukan teknologi Internet telah menciptakan ruang-ruang alternatif baru di luar dunia media massa cetak yang ada. Revolusi ini sendiri sangat demokratis sifatnya, siapa saja dapat menggunakannya. Ruang-ruang alternatif baru yang tercipta karena Internet telah memungkinkan para penggunanya tidak berhenti hanya jadi pemakai yang pasif, seperti ketika seorang pembaca membaca koran, tapi sekaligus jadi pencipta “message’ pada ruang-ruang tersebut.

Pengaruh perkembangan IPTEK terhadap pola kemasyarakatan hedonisme

Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi adalah tujuan utama hidup. Bagi para penganut paham ini, bersenang-senang, pesta pora dan rekreasi merupakan tujuan utama hidup, entah itu menyenangkan bagi orang lain atau tidak. Mereka beranggapan hidup ini hanya satu kali sehingga mereka merasa ingin menikmati hidup senikmat-nikmatnya. di dalam lingkungan penganut paham ini, hidup dijalani dengan sebebas-bebasnya demi memenuhi hawa nafsu yang tanpa batas. Pandangan mereka terangkum dalam pandangan epikuris yang menyatakan “Bergembiralah engkau hari ini, puaskanlah nafsumu karena besok engkau akan mati “

Globalisasi yang didorong oleh kemajuan di bidang iptek, telah memberi pengaruh amat besar pada setiap sendi-sendi kehidupan umat manusia di penjuru jagat raya. Sebuah lompatan perubahan zaman yang tak bisa dihentikan. Ia menerjang laksana gelombang pasang dan menarik siapa saja ke dalam pusarannya.

Persoalannya, akankah ini membawa umat manusia kepada sebuah peradaban baru, atau malah sebaliknya mendorong pada titik nadir peradaban. Perlahan namun pasti, perubahan radikal tatanan budaya lokal, maupun tata nilai sosial yang dianut tengah terjadi.

Dan salah satu sisi gelap gelombang perubahan zaman adalah sikap dan perilaku manusia yang semakin mendewakan materi dan terperangkap dalam pusaran kehidupan bendawi. Inilah yang disebut budaya hedonisme di mana kesenangan dan kenikmatan materi menjadi tujuan utama.

Dalam masalah pemanfaatan iptek, Barat sangat pragmatis-materialistis, artinya hanya mencari keuntungan materi dan kesenangan duniawi semata. Bacon berpendapat bahwa iptek harus digunakan untuk memperkuat kemampuan manusia di bumi, iptek hanya berarti bila nampak dalam kekuasaan manusia: iptek manusia adalah kekuasaan manusia. Pendekatan pragmatis materialis ini telah menyebabkan iptek dikembangkan untuk memenuhi kesenangan-kesenangan materi (hedonis-materialistis) dan mengorbankan alam semesta. Menjamurnya produk-produk mainan (game) yang melampaui kebutuhan merupakan bukti pemenuhan hedonisme tersebut.