Pratinjau

12 Dec 2012

Pengelolaan Air hujan Dengan Teknologi Low Impact Development (LID)(informatif)


LID memanfaatkan praktek pengelolaan air hujan yang terintegrasi antara sistem drainase lokal, skala kecil, dan pengendaliaan sumber daya air menyebar. Praktek pengelolaan air hujan terintegrasi ini bukan hanya tergantung pada jaringan saluran drainase dan bangunan pengontrolnya, tetapi juga memanfaatkan gedung-gedung infrastruktur drainase dan penataan lahannya dalam usaha menahan aliran air hujan ke daerah hilir.

Untuk mempertahankan kondisi hidrologi dari wilayah yang dikembangkan seperti kondisi awal, tegnologi pengelolaan air hujan dengan LID memfokuskan pada beberapa elemen utama hidrologi.

Elemen utama yanga harus diperhatikan adalah meminimumkan limpasan permukaan dengan mengurangi perubahan lahan kedap air. selain itu perlu memperbanyak tumbuhan-tumbuhan penutup tanah seperti lahan yang tertutup rumput dan tanaman-tanaman. memperlama waktu konsentrasi (Tc) dengan memperpanjang jalur aliran, meningkatkan kekasaran dengan mengurangi penggunaan saluran pasangan atau pipa, melakukan konservasi dari sistem alam sehingga dapat menurunkan puncak banjir.

Tampungan air yang permanent atau sementara sangat diperlukan untuk mengiontrol volume dan puncak banjir, serta kualitas air limpasan

Cara berikut adalah cara tradiosional yang sering dipakai untuk menampung airagar volume dari puncak banjir menurun:

  • Menggunakan sauran dengan bangunan check yang menahan lairan.
  • Saluran lebar dengan kemiringan kecil (Long Storage).
  • Penampungan air hujan dengan tangki air penampungan.
  • Penampungan air hujan diatap rumah.
  • Penamoungan dangkal di lapangan parkir.
  • Lahan basah dan kolam-kolam tampungan.
  • Berbagai macam Teknologi Low Impact Development
  • Bioretention (Rain Garden)Saluran Rumput serta.Perkerasan yang lulus air
sumber: http://www.mafiosodeciviliano.com