kombinasi tanaman
Agroforestri adalah sistem penggunaan lahan (usahatani ) yang mengkombinasikan pepohonan dengan tanaman pertanian untuk meningkatkan keuntungan, baik secara ekonomis maupun lingkungan. Pada sistem ini, terciptalah keanekaragaman tanaman dalam suatu luasan lahan sehingga akan mengurangirisiko kegagalan dan melindungi tanah dari eros i ser ta mengurangi kebutuhan pupuk atau zat hara dari luar kebun karena adanya daur-ulang sisa tanaman.
Berikut ini diterangkan contoh beberapa sistem agroforestri.
Agroforestri adalah sistem penggunaan lahan (usahatani ) yang mengkombinasikan pepohonan dengan tanaman pertanian untuk meningkatkan keuntungan, baik secara ekonomis maupun lingkungan. Pada sistem ini, terciptalah keanekaragaman tanaman dalam suatu luasan lahan sehingga akan mengurangirisiko kegagalan dan melindungi tanah dari eros i ser ta mengurangi kebutuhan pupuk atau zat hara dari luar kebun karena adanya daur-ulang sisa tanaman.
Berikut ini diterangkan contoh beberapa sistem agroforestri.
1. Strip Rumput
Strip rumput merupakan bentuk peralihan dari sistem pertanian tanaman semusim menjadi sistem agroforestri. Strip rumput adalah barisan rumput dengan lebar 0,5-1 m dan jarak antar strip 4-10 m yang ditanam sejajar garis ketinggian (kontur). Pada tanah yang berteras, rumput ditanam di pinggir (bibir) teras. Jenis rumput yang cocok adalah rumput yang mempunyai sistem perakaran rapat dan dapat dijadikan hijauan pakan ternak, misalnya rumput gajah (Pennisetum purpureum), rumput BD (Brachiaria decumbens), rumput BH (Brachiaria humidicola), rumput pahit (Paspallum notatum) dan lain- lain. Adakalanya rumput akar wangi (Vetiveria zizanioides) digunakan juga sebagai tanaman strip rumput. Akar wangi tidak disukai ternak, tetapi menghasilkan minyak atsiri yang merupakan bahan baku pembuatan kosmetik.Keuntungan strip rumput:Mengurangi kecepatan aliran permukaandan erosiMemperkuat bibir terasMenyediakan hijauan pakan ternakMembantu mempercepat proses pembentukan teras secara alami.
2. Pertanaman Lorong
Sistem ini merupakan sistem pertanian di mana tanaman semusim ditanam pada lorong di antara barisan tanaman pagar yang ditata menurut garis kontur. Jenis tanaman yang cocok untuk tanaman pagar adalah tanaman kacang-kacangan (leguminosa) seperti, gamal (Flemingia congesta Gliricidia sepium), lamtoro (Leucaena leucocephala), danCalliandra callothirsus. Jarak antar baris tanaman pagar berkisar antara 4 sampai 10 m. Semakin curam lereng, jarak antar barisan tanaman pagar dibuat semakin dekat.
Keuntungan tanaman pagar:
- Menyumbangkan bahan organik dan hara terutama nitrogen untuk tanaman lorong.
- Mengurangi laju aliran permukaan dan erosi.
Kelemahan sistem tanaman pagar dan sistem strip rumput:
- Tanaman pagar atau strip rumput mengambil tempat 5-15% dari total luas lahan
- Sering terjadi persaingan dengan tanaman lorong.
- Kadang-kadang terjadi pengaruh alelopati (cairan atau gas yang dikeluarkan tanaman pagar yang mengganggu pertumbuhan tanaman lorong).
- Kebutuhan tenaga kerja cukup tinggi untuk penanaman dan pemeliharaan tanaman
- pagar.
Pagar hidup adalah barisan tanaman perdu atau pohon yang ditanam pada batas kebun. Bila kebun berada pada lahan yang berlereng curam, maka pagar hidup akan membentuk jejaring yang bermanfaat bagi konservasi tanah. Pangkasannya dapat digunakan sebagai sumber bahan organik atau sebagai
hijauan pakan ternak.
Jenis tanaman yang dipakai untuk pagar sebaiknya yang mudah ditanam dan mudah didapatkan bibitnya, misalnya gamal dengan stek, turi, lamtoro dan kaliandra dengan biji. Untuk tanaman pagar jenis leguminose perdu (lamtoro, gamal), ditanam dengan jarak antar batang ± 20 cm. Jarak yang rapat ini untuk menjaga agar tanaman pagar tidak tumbuh terlalu tinggi.
Keuntungan pagar hidup:
Melindungi kebun dari ternak Pangkasannya dapat dijadikan hijauan pakan ternak
Menjadi sumber bahan organik dan hara tanah
Menyediakan kayu bakar
Mengurangi kecepatan angin (wind break)
4. Sistem Multistrata
Sistem multistrata adalah sistem pertanian dengan tajuk bertingkat, terdiri dari tanaman tajuk tinggi (seperti mangga, kemiri), sedang (seperti lamtoro, gamal, kopi) dan rendah (tanaman semusim, rumput) yang ditanam di dalam satu kebun (lihat gambar di halaman depan). Antara satu tanaman dengan yang
lainnya diatur sedemikian rupa sehingga tidak saling bersaing.
Tanaman tertentu seperti kopi, coklat memerlukan sedikit naungan, tetapi kalau terlalu banyak naungan pertumbuhan dan produksinya akan terganggu.