https://learningjust4u.wordpress.com |
Untuk mendapatkan air tanah dengan kualitas baik, sumur harus dibuat
dengan kedalaman tertentu. Sumur yang terlalu dangkal akan terisi air
permukaan, yang lebih mudah terkontaminasi oleh cemaran atau polutan.
Sumber pencemaran terdiri dari polutan alami (mineral dan
mikroorganisme) serta polutan buatan. Polutan buatan manusia seperti
residu (sisa) bahan kimia umumnya lebih berbahaya dibandingkan polutan
alami.
Polutan buatan bisa datang dari limbah rumah tangga, industri maupun
pertanian. Dari rumah tangga antara lain berupa air sabun bekas cucian.
Dari industri lebih beragam, sementara dari pertanian antara lain pupuk
dan pestisida.
Air bersih yang layak untuk dikonsumsi seharusnya tidak berbau, tidak
berasa dan tidak berwarna. Adanya pencemaran menyebabkan perubahan pada
sifat tersebut.
Tanda-tanda bahwa air tanah sudah tercemar dapat dikenali melalui
pengamatan fisik. Beberapa di antaranya seprti dikutip dari
Indiastudychannel, Selasa (25/5/2011) adalah:
1. Warna kekuningan akan muncul jika air tercemar chromium dan materi
organik. Jika air berwarna merah kekuningan, itu menandakan adanya
cemaran besi. Sementara pengotor berupa lumpur akan memberi warna merah
kecoklatan.
2. Kekeruhan juga merupakan tanda bahwa air tanah telah tercemar oleh
koloid (bio zat yang lekat seperti getah atau lem). Lumpur, tanah liat
dan berbagai mikroorganisme seperti plankton maupun partikel lainnya
bisa menyebabkan air berubah menjadi keruh.
3. Polutan berupa mineral akan membuat air tanah memiliki rasa
tertentu. Jika terasa pahit, pemicunya bisa berupa besi, alumunium,
mangaan, sulfat maupun kapur dalam jumlah besar.
4. Air tanah yang rasanya seperti air sabun menunjukkan adanya
cemaran alkali. Sumbernya bisa berupa natrium bikarbonat, maupun bahan
pencuci yang lain misalnya detergen.
5. Sedangkan rasa payau menunjukkan kandungan garam yang tinggi, sering terjadi di daerah sekitar muara sungai.
6. Bau yang tercium dalam air tanah juga menunjukkan adanya
pencemaran. Apapun baunya, itu sudah menunjukkan bahwa air tanah tidak
layak untuk dikonsumsi.
(sumber detikhealth)
No comments :
Post a Comment