Pratinjau

12 Dec 2012

kolam konservasi air hujan(Informatif)


kolam tampungan
Metode kolam tampungan drainase dalam skala besar sangat mudah untuk disosialisasikan melalui pola pemenuhan kebutuhan bahan urugan atau bahan galian C (Gambar 1). Pemerintah dan masyarakat dapat mencari lokasi bekas tambang galian C, kemudian dikeruk. Hasil galiannya dipakai sebagai bahan urug, bekas galiannya dipakai sebagai kolam resapan air hujan sekaligus dapat dikembangkan untuk rekreasi.

Cara ini banyak dipraktekan di negara-negara maju sehingga dalam jangka waktu tertentu mereka mempunyai banyak sekali danau buatan dari tambang galian C. Disamping itu konstruksi kolam dapat dibangun di areal permukiman.

Selain di areal permukiman , dikenal juga kolam konservasi air hujan di areal pertanian Kelebihan air hujan yang jatuh di areal pertanian, termasuk limpasan dari jalan dan perkampungan di sekitar areal pertanian dapat ditampung pada kolam-kolam penampungan, tidak langsung dibuang ke sungai. Pemerintah atau mayarakat dapat memanfaatkan tanah kas desa atau membeli beberapa hektar tanah untuk dijadikan kolam konservasi air hujan.

Dimensi areal konservasi disesuaikan dengan luas daerah tangkapan air hujan yang akan dimasukan ke kolam tersebut dan karakteristik air hujan., Perencanaan dimensi kolam dapat dilakukan dengan hitungan rumus-rumus drainase hujan aliran biasa.

Limpasan air hujan suatu kawasan permukiman ditampung di kolam untuk diolah kembali menjadi air minum, bahkan untuk kebutuhan air irigasi. Cara ni sudah banyak dipraktekan di kompleks-kompleks perumahan perusahan pertambangan di Sumatera dan Kalimantan.

Pada kompleks perumahan atau kompleks perusahaan dapat didisain drainase air hujan terpadu dengan kolam tampungan (kolam tandon) untuk pemenuhan kebutuhan air bersih. Air hujan dari seluruh kawasan kompleks dialirkan menuju kolam tandon air hujan.

Dengan instalasi water treatment, air dalam kolam itu dimanfaatkan sebagai sumber air bersih kawasan kompleks tersebut. Dimensi kolam tandon air hujan disesuaikan dengan kondisi lapangan dan dihitung berdasarkan intensitas dan volume hujan yang direncanakan akan ditangkap. Metode hitungan hujan aliran dalam drainase dapat dipakai untuk menentukan volume kolam tampungan.

Disamping itu perlu diperhitungkan kebutuhan air seluruh penghuni kompleks per hari agar kolam yang akan dibuat dapat memenuhi kebutuhan air penghuni kompleks.

Sumber:bebas banir2025

No comments :