Pratinjau

5 Dec 2012

asidifikasi samudra

Asidifikasi samudra atau Ocean acidification (Asidifikasi samudra) adalah istilah yang diberikan untuk proses turunnya kadar pH air laut yang kini tengah terjadi akibat penyerapan karbon dioksida di atmosfer yang dihasilkan dari kegiatan manusia (seperti penggunaan bahan bakar fosil). Menurut Jacobson (2005), pH di permukaan laut diperkirakan turun dari 8,25 menjadi 8,14 dari tahun 1751 hingga 2004 (wikipedia)
Air laut bersifat sedikit basa dengan derajat keasaman (pH) sekitar 8,2 di dekat permukaan air laut. sejauh ini sejumlah emisi karbon dioksida yang terlarut dalam lautan menurunkan pH air laut sekitar 0,1 (berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh National Research Council). Penurunan pH 0,1 berarti air menjadi 30 persen lebih asam dari kondisi sebelumnya. Jika carbon dioksida terakumulasi secara terus-menerus, diperkirakan tingkat keasaman laut akan turun menjadi 7,8 pada tahun 2100. Pada saat itu air akan menjadi 150 persen lebih asam dibandingkan pada tahun 1800. Tidak ada negosiasi dalam perjanjian pembahasan khusus efek penyerapan karbon di lautan, di mana hasil studi menunjukkan absorbsi karbon adalah kunci yang merusak makhluk berkerangka keras di lautan.
penyebab
laut menyerap lebih dari 1/3 karbon dioksida yang ada di udara. Peneliti juga mengestimasikan bahwa sekitar 1 juta ton karbon dioksida diserap oleh laut tiap jamnya. Peter Brewer, ilmuwan senior di Institut Riset Air Monterey Bay (inilah.com) mengungkapkan bahwa "Total jumlah karbon dioksida yang telah dimasukkan ke dalam lautan saat ini adalah sekitar 530 miliar ton"
dampak
Jika keasaman lautan cukup tinggi, air laut menjadi korosif dan melarutkan cangkang, melemahkan pertumbuhan hewan laut dan terumbu karang beserta jutaan spesies hewan laut yang bergantung kepadanya. Pada akhirnya bencana Asidifikasi samudra yang dahsyat ini akan memusnahkan mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karang-karangan (Gattuso et al., 1998), alga coccolithophore (Riebesell et al., 2000) dan pteropods (Orr et al., 2005) akan mengalami pengurangan kalsifikasi atau peningkatan pemutusan (maksudnya dissolution) ketika terpapar oleh naiknya kadar CO2 (Wikipedia). 
Tingkat keasaman yang tinggi juga menggangu pendengaran beberapa spesies laut sehingga sulit baginya untuk mendapatkan makanan maupun menghindari predator.
mengganggu efektifitas organism laut dalam bereproduksi 
mengancam sumber makanan bagi ratusan juta orang dan industri perikanan, pariwisata serta penangkapan ikan yang telah menampung lebih dari 38 juta orang secara langsung dan sekitar 162 juta orang yang bergantung secara tidak langsung
Sumber:jejaring kimia

No comments :